Serupa Tapi Tak Sama ( AsPal )

Sekilat Info - Dalam dunia apa saja bisa terjadi, itu karena kreatifitas manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling cerdas. Namun, kehidupan itu bagai mata koin. Disatu sisi ada kebaikan, disisi lain ada keburukan...mengapa admin bicara demikian ??? tidak perlu serius anda pikirkan :D
Perhatikan gambar dibawah ini...

Hehehe... :D admin bukan mau jual hape seken, tenang saja !

Dari gambar diatas hanya satu yang asli, sisanya adalah tiruan. Okey, jika bicara tiruan, duplikasi, imitasi, dan banyak lagi nama lainnya, memang ada segi manfaat positif dan negatif. Tapi jika hal tersebut terkait hal atau bentuk barang, bagaimana jika berhubungan dengan sebuah ilmu??? Wah...baru tahu yach :D

" Ilmu " mempunyai kriteria, landasan, dan tujuan adanya " Ilmu " tersebut. Dan juga kita ketahui bahwa ilmu pengetahuan ada penggagas dan pencetus awalnya. Dengan kata lain orang yang meneliti pertama kali atau juga mungkin penyempurna pada generasi selanjutnya ( Maaf, konteks ini diluar ilmu tentang Agama ).

Sama halnya dengan " Karate " terlepas dari asal muasal atau Ryuha-nya akan tetapi ada suatu ciri yang menjadi garis besar dari " Karate ". Salah satu ciri paling kentara adalah dari segi teknik dasar / Kihon. Mungkin saja ada kemiripan dengan beladiri lain, seperti Silat, Thai boxing,Kungfu, Judo, dan lain - lain. Akan tetapi " Mirip " belum tentu sama. Jika tidak percaya silahkan saja komper gerakan yang nyaris sama, anda akan menemukan perbedaan.

Dan simsalabim abrakadabra...dibeberapa Perguruan yang mengaku " Karate " pun ternyata ada. Yang jadi masalahnya bukan tidak boleh, akan tetapi rasa tanggung jawab dari Beliau - beliau yang mendirikan perkumpulan tersebut yang perlu dipertanyakan. Dan kebanyakan dari mereka mengaku paling " Karate "....wow, hebatt !!

Sehebat apapun seorang dukun tak pernah mengaku atau mensejajarkan dirinya sebagai dokter. Mereka tetap bertanggung jawab atas apa yang dipelajarinya. Sama halnya dengan sejenius apapun seseorang lulusan SD tidak akan menyebut dirinya seorang Sarjana.Karena mereka sadar tidak pernah menikmati yang namanya kuliah.