Beda negara beda pula adat kebiasaannya. Hal yang tidak saya sadari adalah kendala bahasa...dan terselesaikan dengan bahasa gado-gado(Indonesia, melayu, inggris). Ternyata di wilayah Kedah, dominan adalah etnis cina, kemudian india, dan baru melayu, serta bahasa sehari-hari mereka ya campur-campur. Bahasa melayu yang digunakan pun tidak seperti lazimnya melayu yang saya pernah dengar, seperti jika diibaratkan bahasa sunda tergantung wilayah pasti ada perbedaan.
Bahasa yang saya gunakan paling terakhir berkomunikasi adalah bahasa tubuh :D karna jika sudah mentok paling dimengerti, seperti mau makan kasih kode tangan menyuap ke mulut, dll.
Kurang lebih 3 jam jarak dari bandara kota penang ke wilayah kedah dibuai dengan jembatan yang menjadi maskot kota penang yang panjangnya hampir mencapai 20 km membelah selat yang masih terhubung dengan selat malaka.
Karna lupa belum memberi kabar ke tanah air sesampainya di hotel segera menyalakan handphone dan...lupa belum diseting rooming. Walhasil, tidak bisa nelpon maupun sms hanya sebatas menerima saja. Handphone mulai lowbat sibuk mencari charger takut tertinggal....untungnya tidak, tapi apesnya colokannya beda sama yang di cikampek -_- mereka standar colokan 3(tiga). Selain Indonesia, menurut kawan saya hampir rata-rata colokan 3 semua, jadi anda kalau ke luar nagrek harus punya sendiri biar tidak kesulitan.
0 komentar:
Posting Komentar